Saturday, November 9, 2013


Sejak tempo dulu pepaya Thailand / Bangkok tetap unggulDi segala penjuru baik di pasar tradisional, pasar swalayan, supermarket ataupun di toko buah, bisa pastikan mereka jual.
Pepaya Bangkok
Bagi petani yang menanam jenis pepaya thailand jangan takut tidak laku.
Hingga sekarang tetap laku keras.
Booming sekarang yang lagi ngetren pepaya california.
jenis buah pepaya california memang sudah teruji juga laku,
akan tetapi masih ada yang belum mau menjual buah pepaya california.
Dengan adanya keberadaan beberapa jenis pepaya,
dan memiliki kualitas cita rasa berbeda-beda,
minat konsumen jadi malah tambah,
karena banyak pilihan yang akan di beli.
Baik tampilan, tekstur warna, ketebalan daging,
ukuran besar kecil buah berbeda-beda.

Keunggulan pepaya bangkok / Thailand.
Pepaya ini bisa berproduksi banyak.
Berat buah bisa mencapai 3 kg lebih/buah.
kalau di jual ke pedagang setempat misal 1700 x 3kg= Rp 5100
Pepaya california di jual ke pedagang 2300x2kg= Rp 4600
(berat pepaya california rata-rata paling besar 2kg)
Jadi pepaya Bangkok/ Thailand tetap unggul dalam hasilnya.


Cara Menanam Pepaya Di Halaman Rumah

Buah pepaya banyak ditemui di sekitar kita. tidak hanya memiliki rasa lezat , tapi merupakan sumber yang kaya nutrisi antioksidan seperti:
  • Karoten
  • Vitamin C
  • Vitamin B
  • Asam folat
  • Pantotenat
  • Mineral
  • Kalium dll.
Sekarang saya akan mengupdate cara menanam pepaya:

A. SYARAT TUMBUH PEPAYA

Tanaman pepaya akan tumbuh optimal pada daerah dengan ketinggian tempat antara
200-500mdpl.
Tanaman ini butuh sinar matahari banyak  tanpa naungan, dengan suhu udara berkisar 22 -26 derajat celcius, pH tanah 6-7.
Tanaman pepaya termasuk tanaman yang sensitif terhadap kelebihan dan kekurangan air. Kalau terjadi kelebihan air, akar tanaman tidak dapat bernafas dengan baik, sehingga dapat terserang penyakit yang menyebabkan layu.

B. PELAKSANAAN BUDIDAYA PEPAYA

Persiapan lahan
Persiapan lahan diantaranya,pembuatan lubang tanam dengan jarak 2.75m zigzag. Tanam zigzag bertujuan menjaga kelembapan kebun, terlebih pada musim hujan. Lubangi dengan ukuran 25cm x25cm x25cm.
2 minggu sebelum tanam diberi pupuk kandang dengan takaran 0,5 kg/lubang tanam, dan pupuk NPK 15-15-15 dengan takaran 200 g/lubang tanam.

Persiapan Pembibitan dan Penanaman
Pada pembibitan dibutuhkan sungkup pembibitan untuk melindungi bibit yang masih muda. Persiapkan media  semai dengan  komposisi 20liter tanah,10liter PK. dan 15g NPK halus. Ketiga bahan tersebut dicampur sampai merata kemudian dimasukkan dalam polibag semai yang berukuran 8cmx10cm.Benih disemaikan kedalam media, 1butir/media .agar perkecambahan benih lebih cepat, permukaan media ditutup dengan goni atau mulsa yang lain, dengan tujuan untuk menjaga kelembaban.

Penutup media semai dibuka apabila benih sudah berkecambah,selanjutnya benih disungkup dengan plastik transparan. pada jam 07.00 – 09.00 sungkup dibuka, lalu jam 09.00 – 15.00 sungkup ditutup,dibuka lagi pada jam 15.00 – 17.00.agar tanaman kuat pada saat ditanam maka  sungkup harus dibuka penuh pada saat umur 14 hari sebelum tanam .Lakukan penyiraman setiap pagi dan jangan terlalu basah. Lakukan penyemprotan Insektisida yang berbahan aktif imidakloprid dan fungisida berbahan aktif simoksanil dilakukan pada umur 30 hari setelah semai. Dengan dosis  setengah dari dosis terendah. Bibit siap tanam dilahan bila sudah mempunyai 4 helai daun sejati.

Sedikit ilmu dari saya kali ini, bagi yang belum bisa menanam pepaya semoga membantu.

Saturday, November 2, 2013


Untuk melakukan penanaman teh yang cukup banyak, dalam artian kita ingin membudidayakannya teh dengan tujuan komersil, maka kita sebelumnya harus mengetahu tentang karakter tanaman yang satu ini, supaya dalam proses budidaya teh atau menanam teh tidak terjadi kesalahan yang patal yang mengakibatkan kerugian.

Ada beberapa hal yang dapat menunjang untuk memaksimalkan budidaya teh atau menanam teh ini, seperti iklim, tanah, pembibitan, penanaman, hama dan penyakit, pemeliharaan, pemetikan, pengolahan dan ada beberapa hal lain yang dapat memaksimalkan budidaya teh ini.

Di postingan kali ini, kita akan membahas secara singkat hal yang terpentingnya saja, bagaimana cara budidaya teh atau cara menanam teh yang baik supaya hasilnya mendapatkan hasil yang maksimal. Hal-hal yang cukup penting diperhatikan yaitu:

Iklim

Pohon teh walaupun dapat ditanam di dataran rendah hal ini kurang baik dibanding tanaman teh yang ditanam di dataran tinggi. Karena pohon teh sangat membutuhkan curah hujan yang cukup tinggi, yaitu, rata-rata per tahunnya 2000 mm – 2500 mm, sedangkan untuk musim kemarau berkisar 100 mm.

Walaupun pohon teh sangat baik ditanam di dataran tinggi tapi perlu diketahui, apabila pohon teh ditanam didataran yang terlalu tinggi maka hasilnya kurang maksimal, pertumbuhannya akan terhambat (lambat). Jadi untuk ketinggian usahakan pada posisi 800 – 1100 m dpl. Jangan sampai melebihi 1200 m dpl. Temperature yang baik untuk tanaman teh yaitu berkisar 14° - 25°C.

Tanah

Factor tanah dalam pertumbuhan tanaman teh sama halnya dengan tanaman lain, yaitu sesuatu yang sangat penting, karena itu sifat tanah harus yang subur, gembur, dapat meresap air sampai dalam, dan sirkulasi air lancar.
Untuk mendapatkan media tanam seperti itu kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Mengadakan terasering pada tanah yang cukup curam.
  2. Padatanah yang tidak terlalu curam bisa ditanam jenis-jinis pupuk hijau berderet rapat menurut tranche diantara deretan tanaman poko.
  3. Membuat rorak-rorak dengan maksud supaya air yang mengalir di permukaan tanah dapat ditampung dan untuk selanjutnya melalui rorak itu masuk ke dalam tanah. Dengan demikian maka air yang mengalir di dalam tanah tak akan mengakibatkan erosi.
  4. Kemudian penanaman pohon jenis leguminosa yang berbentuk pohon dapat pula memperbaiki phisik dari tanah. Karena pohon ini perakarannya dapat menembus kedalam tanah sampai jauh.

Pembibitan

Untuk mendapatkan bibit teh yang baik, kita bisa mendapatkannya dari perkebunan-perkebunan pemerintah ataupun dari  para petani teh. Tetapi bisa juga kita bibitkan sendiri dengan cara membiarkan tanaman yeh hidup dengan rimbun tanpa dipoyong, nantinya akan mengeluarkan biji yang bisa kitaambil untuk pembibitan.

Biji-biji teh harus disortir sebelum dijadikan bibit, biasanya biji yang jelek seperti biji bekas diserang kepik biji dengan ciri permukaan biji berbintik-bintik dengan warna coklat muda, dan keadaan biji yang telah lapuk atau busuk karena diserang jamur atau karena bekas luka-luka.

Bedengan Teh

Penanaman biji yang telah retak  dibedengan harus berjarak 4 x 4 cm, penanaman dengan jarak itu bertujuan supaya akar dari bibit teh tidak melengkung. Cara penanamannya : biji ditanam menghadap kebawah. Pemberian pasir yang agak tebal dengan maksud agar akar-akar dapat tumbuh dengan baik dan menyusun. Setelah akarnya tumbuh 3 sampai 5 cm, maka kecambah itu lalu kita pindahkan ke persemaian.

budidaya teh, cara menanam ten, cara budidaya teh
Persemaian

Sebelum bibit ditanam dikebun kita tanam terlebih dahulu di persemaian, biasanya jarak  tanam bibit dipersemaian 15 x 20 cm atau 20 x 20 cm, apabila bedengan memiliki lebar 100 cm maka bedengan tersebut cukup 4 baris.
Cara  Penanaman Di Kebun
  1. Buat lobang dengan ukuran 50 x 60 x 60 cm, tanah lapisan bawah dan lapisan atas dipisahkan. Lobang tersebut kita gali bukannyya di anjir, akan tetapi diantara anjir satu dan yang lainnya, dengan demikian anjir masih berada ditempat masing-masing.
  2. Menggali lobang yang telah dianjiri terlebih dahulu, bila tanah yang akan dilobangi itu telah diberi tanda, setelah itu baru anjirnya disingkirkan, akan tetapi sewaktu akan menanami lobang itu, kembali kita harus mengajiri lagi supaya penanamannya dapat lurus.
  3. Penggalian lobang tiap kali melangkah 1 anjir, tempat anjir yang dilangkahi sementara tidak dilobangi dan kemudian lobang itu ditanami, untuk meluruskan barisan-barisan tanaman itu mudah dikerjakan karena sebagian dari anjir masih ada.

Bibit yang suddah siap lalu ditanam di tempat bekas anjir. Setelah masuk timbun kembali bibit dengan tanah bekas bongkaran kedalam lobang lagi, lalu tanah ditekan-tekan supaya memadat.
Jarak tanam dari setiap perkebunan berbeda-beda, namun untuk idealnya kita ambil jarak tanam dengan ukuran sebagai berikut : 120 x 150 cm, 130 x 140 cm, atau 125 x 125 cm. sebab dengan penanaman jarang seperti itu maka pohon teh akan lebih kuat lagi menahan serangan musim kemarau yang agak panjang.

Jumlah tanaman yang menggunakan jarak tanam seperti itu biasanya 5.000 – 6000 batang/ha. Apabila menggunakan jarak rapat 10.000 – 12.000 batang/ha.

Pemeliharaan

Tanaman yang sudah kita tanam harus dipelihara supaya dapat tumbuh dengan optimal.Ccara-cara tersebut dibagi menjadi tiga bagian:
  1. Pemeliharaan terhadap pohon teh itu sendiri
  2. Pemeliharaan terhdap pohon pelindung
  3. Pemeliharaan tanah
Untuk pemeliharaan pada poho teh kita bagi menjadi 3 langkah:
  1. Pemangkasan pada pohon-pohon teh dan perawatan luka-luka bekas pangkasan.
  2. Pengambilan hasil atau cara memetiknya hingga mendapatkan hasil yang sebanyak-banyaknya tanmpa mempengaruhi keadaan dan kondisi pohon itu sendiri.
  3. Menjaga pohon teh supaya tidak terserang penyakit atau hama. Apabila ada yang terserang segera berantas atau obati.

  Cara Menanamnya dan  Budidaya Rambutan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman rambutan.

A.    Faktor luar
Faktor luar adalah factor-faktor yang terdapat di luar tanaman rambutan, yaitu sebagai berikut:

1.    Tanah
Jenis tanah yang baik sebagai media tanam untuk pertumbuhan rambutan adalah tanah yang gembur, subur, dan sedikit berpasir. Walaupun sebenarnya rambutan dapat hidup dalam segala jenis tanah, namun pada jenis tanah seperti tersebut di atas, rambutan dapat memberikan hasil yang optimal.
Tingkat derajat keasaman (pH) tanah yang optimal untuk budidaya tanaman rambutan adalah antara 6,67 dan jika pH tanahnya kurang dari 5,5 seperti daerah rawa-rawa maka perlu diadakan pengapuran terlebih dahulu.

2.    Iklim
Iklim adalah keadaan suhu rata-rata suatu tempat pada jangka waktu tertentu.
Keadaan iklim sangat dipengaruhi oleh:
a.    Suhu udara,
b.    Curah hujan,
c.    Pancaran sinar matahari, dan
d.    Arah angin
Hal yang paling mempengaruhi keadaan iklim adalah curah hujan. Curah hujan yang diperlukan rambutan adalah 1.500-2.500 mm setiap tahunnya.
Pada saat berbunga, rambutan memerlukan musim kering selama 3 bulan agar dapat menjadi buah yang baik. Jika musim kering berlangsung lebih dari 3 bulan, maka bunga akan menjadi gugur atau buah tidak sempurna (menjadi kempes).

3.    Letak ketinggian
Ketinggian antara 30-500 meter di atas permukaan laut adalah kondisi tempat yang dapat dipakai bertanam untuk mendatangkan hasil lebih baik.

Budidaya, Rambutan cara menanamnya
B factor Dalam
    Faktor-faktor dalam adalah factor yang berasal dari tubuh tanaman rambutan itu sendiri, yang termasuk factor dalam adalah sebagai berikut:

1.    Jenis rambutan yang ditanam
Terdapat beragam jenis rambutan, masing-masing memiliki sifat yang khas. Dari bermacam-macam sifat tersebut, kita dapat menyeleksi sifst-sifst yang menguntungkan. Sifat-sifat tersebut diturunkan ini juga perlu kita perhatikan, jika ingin memperoleh  hasil lebih baik.

2.    Bibit yang dipilih
Seperti kita ketahui, sifat turunan adalah sifat yang diturunkan induk pada anak-anaknya. Jika kita telah memilih induk dengan sifat unggul atau berkualitas, kita dapat juga mengusahakan agar sifat tersebut diturunkan pada anak-anaknya yaitu dengan cara perkembangbiakkan tak kawin, misalnya mencangkok. Dengan cangkok, kita memiliki beberapa keuntungan yaitu:
a.    Diperoleh sifat yang hampir sama dengan induknya;
b.    Cepat berbuah;
c.    Cepat menghasilkan keturunan.
Tetapi apabila kita mendapatkan keturunan dengan hasil perkawinan, belum tentu memperoleh sifat yang sama dengan induk, sebab perkawinan adalah gabungan antara induk jantan dan induk betina.

    Proses  penanaman

Penanaman pohon rambutan di pekarangan rumah lebih mudah dari pada dikebun, karena perhatiannya lebih banyak dan tidak mememrlukan bermacam-macam tehnik perawatan, namun tentu saja dengan perawatan yang sederhana, hasilnya juga tidak dapat memberikan hasil yang maksimal.
Tanaman rambutan yang diusahakan di kebun dan di rawat secara maksimal maka akan diperoleh hasil yang maksimal.
Persiapan

Untuk penanaman rambutan, yang kita perlukan pada persiapan lahan adalah:
1.    Persiapan lahan
Lahan yang kita perlukan adalah:
a.    Lahan yang subur,
b.    Kondisi tanah yang gembur, dan
c.    Sirkulasi udara dalam tanah berjalan baik.
Cara mempersiapkan lahan untuk berkebun rambutan:
a.    Tanah dibersihkan dari tanaman pengganggu (semak)
b.    Tanah dibajak atau dicangkul agak dalam, jika kita tanam pohon rambutan dari biji atau dengan okulasi. Jika dari cangkokan, tidak usah terlalu dalam.
c.    Pada lahan yang agak liat, kita tambahkan humus terlebih dahulu.
d.    Biarkan kondisi seperti ini selama satu tahun terlebih dahulu.

2.    Pembuatan Lubang Tanam
Setelah selesai mengadakan persiapan lahan, selanjutnya kita persiapkan pembuatan lubang tanam untuk tanaman rambutan.
Lubang tanam dibuat 4 pekan sebelum proses penanaman bibit rambutan.
Besar ukuran lubang tanam adalah 1x1x0,5 meter.
Cara pembuatan lubang tanam untuk tanaman rambutan adalah sebagai berikut:
a.    Ukurlah tanah dengan meteran sepanjang 1 meter, lebar 1 meter
b.    Mulailah menggali lubang tanam sedalam 0,5 meter
c.    Pada saat penggalian, sebaiknya pisahkan antara tanah sebelah atas dan tanah sebelah bawah
d.    Jarak antara lubang tanam yang satu dengan lainnya adalah 12 meter
e.    Tunggu lubang tanam selama 2 minggu
f.    Tutup kembali lubanag tanam dengan sususnan seperti semula sebelum di gali
g.    Tambahkan pada bagian tanah sebelah atas dengan pupuk kandang
h.    Setelah 4 minggu maka bibit rambutan sudah dapat ditanam pada lubang tanam

3.    Persiapan penyediaan benih
Cara penyiapan bibit dari biji rambutan:
a.    Rendam biji rambutan dalam air bercampur asam klorida (HCL) 25% dengan perbandingan 1:2 atau dalam larutan asam sulfat (H2SO4)
b.    Lama perendaman selama 15 menit.
c.    Ambilbiji rambutan dan cuci sampai bersih
d.    Tiriskan biji rambutan selama 1 hari sampai kering agar tidak ditumbuhi dengan jamur
e.    Langkah selanjutnya adalah menyemaikan benih pada lahan yang gembur sedalam 20 cm.
f.    Kurang lebih 1 bulan, pohon rambutan sudah mulai tumbuh dan jika sudah ada daunnya, dua helai dipindahkan ke tempat penanaman.
Penanaman

Pada penanaman tanaman rambutan harus diperhatikan:
1.    Lubang tanam tidak terlalu dalam atau terlalu dangkal.
2.    Dalam lubang kira-kira batas antara akar dan batang. Usahakan setinggi tanah yang ada dipermukaan
3.    Buatkan perlindungan tanaman dari bahan bamboo dengan posisi agak tinggi bagian Timur, atau membujur dari arah Utara ke selatan  agar Matahari pagi lebih banyak dari pada sore hari
4.    Pelindung bagian atap dibuat dari daun kelapa atau daun tebu
5.    Lepas bibit dari keranjang atau kantung plastic, agar tidak mengundang rayap merusak akar yang masih muda
6.    Pada awal penanaman, ditambah dengan pupuk kandang dan pupuk hijau.
7.    Penanaman bibit rambutan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Namun, jika masih musim kemarau, sebaiknya disiram 2 kali sehari selama 2 minggu.s
Pemeliharaan

A.    Penyiraman

1.    Penyiraman pada tanaman rambutan yang baru ditanam sampai berumur 2 minggu, dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari.
2.    Setelah 2 minggu berlalu, penyiraman dilakukan 1 kali sehari
3.    Setelah tanaman rambutan kuat, penyiraman dilakukan sesekali saja jika memerlukan.
4.    Jika da air yang menggenang, segera buat saluran air agar air sgera mengalir jauh dari tanaman rambutan, karena tanaman rambutan, karena tanaman rambutan timbuhnya kurang baik dalam air yang menggenang.

B.    Pemupukan

Pemupukan adalah usaha untuk menambah kesuburan tanah sehingga tanaman cepat berbunga dan berbuah. Selain itu, pemupukan juga dilakukan agar susunan unsure hara tanah tetap dalam keadaan seimbang.
1.    Untuk menanam rambutan yang berumur 2 tahun, pemupukan dilakukan dengan cara menggali tanah di sekeliling pohon sedalam 30 cm, lebar 40 cm, dan memasukakkan campuran 30 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram urea setara 20 gram ZK.
2.    Untuk tahun ketiga dan seterusnya, pemupukan tanaman rambutan berupa 50 kg pupuk kandang, 60 kg TSP, 150 gram urea, dan 250 gram ZK untuk setiap hectare tanah.
Selain pupuk yang diberikan pada bagian tanah, tanaman rambutan juga perlu pupuk daun.
Pupuk daun adalah pupuk yang diberikan  pada tanaman lewat bagian daun dengan cara disemprotkan, terutama pada saat stomata mulut daunnya terbuka.

Kelebihan pemberian pupuk daun adalah:

1.    Unsur hara lebih cepat terserap.
2.    Tunas lebih mudah terbentuk.
3.    Bunga lebih cepat terbentuk.
4.    Tanah tidak cepat menjadi tandus.
Penyemprotan pupuk daun dilakukan pada bagian bawah daun, karena letak stomata atau mulut daun ada di permukaan bawah daun. Kecuali pada tumbuhan air yang memiliki stomata di permukaan atas daun.

C.    Penyiangan

Penyioangan adalah proses pembuangan atau pembersihan lahan tanaman rambutan dari tanaman lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman rambutan, misalnya gulma dan rumput.Selain penyiangan, yang tak kalah penting agar tanaman rambutan cepat berbuah adalah pemangkasan. Buah yang banyak diperoleh dari daun yang rimbun. Sedangkan daun yang rimbun ini, dapat kita peroleh dari pemangkasan.
Pemangkasan dilakukan setelah selesai panen seluruhnya, terutama ranting-ranting yang telah kering dan mati.
Ada beberapa cara yang dilakukan agar tanaman buah-buahan cepat berbuah, yaitu:

1.    Pemangkasan
Pemangkasan ada 3 macam yaitu pemangkasan ringan (pada batang yang tidak produktif). Pemangkasan sedang (untuk cabang yang rusak), dan pemangkasan berat (meremajakan batang yang tua).
Pemangkasan perlu memperhatikan kondisi tanaman dan lingkungan tempat hidupnya, serta waktunya yaitu akhir musim kemarau dan awal musim hujan.

2.    Pematahan Bagian Ujung Tunas
Pematahan ujung tunas hampir sama dengan pemangkasan. Pematahan hanya dilakukan pada ujung tunas. Pematahan menghambat tambahan memanjang. Sehingga zat makanan untuk membentuk tunas ditimbun agar terbentuk buah.

3.    Melukai batang akar atau Umbi
Pembuatan luka merupakan usaha yang dilakukan oleh nenek moyang sejak zaman dahulu kala. Pembuatan luka dilakukan pada bagian batang, akar dan bagian umbi.
Setelah dilukai sebaiknya diberi paraffin atau cat agar tidak terjadi infeksi. Bagian batang yang dapat dilukai adalah batang yang keras, dengan lebar luka 10-20 cm pada sekeliling batang.
Dengan adanya luka maka pengangkutan zat makanan menjadi terganggu, sehingga pemusatan zat makanan pada bagian daun akan mendorong proses pembungaan.

4.    Pengikatan
Mengikat tanaman ini merupakan cara yang sudah lama dilakukan oleh nenek moyang kita.
Pada awalnya, mereka tidak tahu mengapa tanaman yang diikat menjadi cepat berbunga dan brbuah. Pengikatan menggunakan kawat sebagai pengikat, dapat dilakukan bagian batang besar atau kecil. Setelah berbunga dan berbuah, pengikatnya baru dilepas.

1.    Hama

Hama tanaman rambutan adalah gangguan pada tanaman rambutan yang disebabkan oleh hewan. Hewan yang biasa mengganggu tanaman rambutan adalah semut, kepik (kumbang kecil), kutu, tupai dan kelelawar. Termasuk di dalamnya adalah ulat penggerek yang paling sering dijumpai pada buah, batang, dan daun rambutan, serta masih banyak lagi jenis ulat pengganggu yang lain.

a.    Ulat penggerek
Ciri-ciri buah rambutan yang terkena hama ulat penggerek adalah sebagai berikut:
1)    Buah rambutan kering dan berwarna hitam.
2)    Pada bagian daging buah terdapat ulat yang berwarna cokelat

b.    Ulat pemakan daun

Ulat pemakan daun sering disebut ulat keket, memiliki ciri-ciri:
1)    Menyerang daun tanaman rambutan saat musim kemarau.
2)    Daun yang dimakan adalah daun yang muda.
3)    Pinggir daun menjadi kering dan keriting.

c.    Ulat penggerek batang

d.    Ulat jengkal
Ulat jengkal menyerang bagian daun ranbutan yang masih muda.
Ciri-ciri daunnya:
1)    Bagian pinggir menjadi keriting.
2)    Bagian pinggir daun berwarna coklat dan kering.
3)    Dijumpai ulat yang berwarna coklat seperti tangkai daun yang kering.

2.    Penyakit

Penyakit pada tanaman rambutan adalah gangguan pada tanaman rambutan yang disebabkan oleh mikroorganisme (makhluk hidup yang sangat kecil, berupa tannaman dan hewan).

Macam-macam penyakit pada tanaman rambutan adalah:

a.    Bercak daun
1)    Bercak daun disebabkan oleh ganggang.
2)    Yang diserang adalah bagian daun yang sudah tua
3)    Penyakit ini muncul pada musim penghujan.
4)    Gejala berupa bercak putih pada permukaan atas daun
5)    Serat bercak berwarna jingga.

b.    Bercak pada batang
1)    Apenyebab bercak putih adalah lumut kerak
2)    Warna putih
3)    Menyerang pada bagian batang

c.    Akar putih.
1)    Penyebab akar putih adalah  jamur.
2)    Gejala adanya bercak putih pada akar.
3)    Dapat menyebabkan akar menjadi kering sehingga tanaman mati.
3.    Gulma
Gulma adalah gangguan pada tanaman rambutan yang berupa tanaman pengganggu.
Gulma tanaman rambutan biasanya berupa rumput liar yang hidup di sekitar tanaman tersebut, upaya menanggulangi dengan mengadakan penyiangan secara rutin pada jarak 1 meter dari batang rambutan.

Usaha-usaha pemberantasan hama dan penyakit pada tanaman rambutan adalah sebagai berikut:

1.    Pencegahan
Usaha pencagahan terhadap hama dan penyakit yang menyerang tanaman rambutan dilakukan untuk membasmi hama tanaman berupa kutu.

2.    Pemberantasan
Adalah usaha pemberantasan hama yang berupa ulat penggerek.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemberantasan hama, yaitu:
a.    Jangan dilakukan pada saat tanaman rambutan berbunga, karena akan menggangu proses penyerbukan
b.    Jangan melakukan pemberantasan hama pada saat buah siap dipanen.
Dua puluh hari sebelum dipanen, pemakaian pestisida harus sudah dihentikan, karena residu pestisida dapat meracuni konsumen.
Pencegahan penyakit pada tanaman rambutan, misalnya sebelum tumbuh jamur pada musim hujan ,mulai tiba, tanaman rambutan kita semprot dengan fungisida.

Tuesday, October 29, 2013


 Cara Menanam dan Membudidayakan Jeruk Lemon

jeruk lemon

 Jeruk lemon atau jeruk sitrun semakin popular saja di kalangan masyarakat kita. Ya, jika jaman dahulu masyarakat kita hanya familiar dengan jeruk purut sebagai bahan pelengkap masakan, maka kini jeruk lemon tampil sebagai bahan pelengkap masakan yang nikmat dan menyegarkan.
Kehadiran chef berpengalaman internasional di televise yang senantiasa menggunakan jenis jeruk lemon ini menyebabkan masyarakat antusias untuk menyerbu jeruk lemon sebagai bahan pelengkap sajian hidangan mereka. Ya, jeruk lemon selain berfungsi sebagai pelengkap masakan juga berfungsi sebagai pelengkap minuman yang menyegarkan dan kaya vitamin C. Sebut saja lemon tea yang memiliki banyak penggemar.
Untuk itu, seiring dengan kepopuleran jeruk lemon maka banyak yang mulai membudidayakan jeruk lemon demi memenuhi kebutuhan pasar. Apakah Anda tertarik untuk ikut membudidayakan buah jeruk berwarna kuning mengkilat ini? Berikut ini panduan praktis cara budidaya bagi Anda yang ingin membudidayakannya.

Syarat Tumbuh Tanaman Jeruk Lemon

Tanaman jeruk lemon sangat baik ditanam di area yang berkriteria sebagai berikut ini :
  1. Tanah yang gembur dan organic. Pastikan bahwa lahan yang akan Anda tanami memiliki kandungan organic yang baik sehingga pohon jeruk lemon dapat tercukupi nutrisinya. Jika Anda ingin menggemburkan tanah dengan menggunakan pupuk, maka pilihlah pupuk organic yang alami dan bebas bahan kimia.
  2. Tanah yang akan ditanami memiliki tingkat garam yang rendah.
  3. Tanah yang akan ditanami bebas dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya.
  4. Tanah tidak tergenang air, tidak becek dan tidak terlalu basah.
  5. Lahan mendapatkan sinar matahari yang cukup besar.
  6. Jeruk lemon dapat tumbuh di dataran tinggi maupun rendah, di daerah tropis seperti negara kita maupun di negara subtropics.

Budidaya Jeruk Lemon

Jika Anda sudah siap memenuhi kriteria tumbuh tanaman jeruk lemon di atas maka kini saatnya mencermati teknik budidaya jeruk lemon yang berurutan, dimulai dari penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan serta pemanenan.

Penyiapan Lahan

Seperti layaknya bercocok tanam jenis pohon jeruk lainnya, Anda perlu menyiapkan lahan yang cukup luas untuk ditanami pohon jeruk lemon. Undukan tanah perlu Anda buat untuk ditanami masing-masing bibit dan berikan jarak antara tanaman jeruk lemon satu dengan lainnya.
Tips: Pilihlah cara tanam yang tepat dengan memperhatikan arah mata angin yang tepat agar sinar matahari dapat menempa langsung pohon jeruk lemon yang Anda tanami. Selain itu, pastikan agar air tidak menggenangi pohon jeruk lemon dengan cara membuat parit-parit kecil sebagai tempat mengalirnya air di kala hujan. Genangan air ini akan menurunkan kualitas dari buah lemon yang dihasilkan.
Perhatikan kedalaman lubang tanaman dan sesuaikan dengan akar bibit agar bibit dapat mencengkeram tanah dengan baik.

Pembibitan

Cara pembibitan dapat Anda lakukan dengan mendatangkan bibit yang terjamin kualitasnya dan diakui secara legal oleh negara. Pembibitan ini merupakan salah satu kunci penting dari kualitas buah yang akan dihasilkan. Untuk itu, kualitas bibit harus benar-benar Anda perhatikan dengan seksama.

Penanaman

Penanaman dapat Anda lakukan kapan saja karena pada dasarnya pohon jeruk mampu bertahan hidup di segala musim, asalkan cara menanam tepat dan syarat tumbuhnya terpenuhi. Teknik menanam dilakukan dengan menancapkan bibit ke masing-masing undukan tanah yang telah dibuat. Pastikan bibit buah jeruk lemon mendapatkan sinar matahari yang cukup dan air yang tidak berlebihan.

Pemupukan

Pemupukan dapat dilakukan maksimal 4x dalam satu tahun dengan menggunakan kombinasi pupuk yang direkomendasikan seperti pupuk kandang, TPK, ZK dan kompos. Tentunya pemberian pupuk ini harus dilakukan secara bijaksana dan tepat waktu.
Perawatan lain yang perlu diperhatikan adalah pengusiran hama tanaman yang dapat berupa lalat buah, ulat, tungau, dan masih banyak lagi. Anda bisa memasang jebakan untuk mengusir lalat buah atau menyemprotkan zat tertentu untuk menyelamatkan buah dari hama penyerang.
Jangan lupa bagi Anda yang ingin berbudi daya tanaman jeruk lemon, penebangan sebagian batang utama perlu dilakukan untuk peningkatan jumlah cabang sehingga produktivitas pohon jeruk lemon dapat terpelihara dan meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, jumlah buah yang terlalu banyak pada musim panen pertama dapat Anda pangkas untuk produktivitas buah di tahun mendatang.

Pemanenan

Pemanenan buah jeruk lemon dapat Anda lakukan saat buah benar-benar matang. Pasalnya, buah jeruk merupakan jenis buah yang hanya dapat mematangkan diri di pohon dan setelah dipetik maka ia akan berhenti melakukan proses pematangan. Usia buah yang ideal untuk dipanen adalah 30-36 minggu.

 Cara Menanam Jeruk Bali dan Membudidayakan

 





Beberapa dari Anda mungkin sudah sangat familier dengan yang namanya buah jeruk bali. Jeruk yang tergolong ‘bongsor’ dari segi ukurannya ini memiliki banyak penggemar di seluruh nusantara. Tak hanya di Indonesia, buah ini pun banyak digemari di berbagai negara Asia seperti Thailand, Bangladesh, China dan Filipina.
Tentunya kemasyuharn buah ini membuat Anda tertarik untuk berbudidaya buah jeruk bali, bukan? Selain nikmat rasanya, Anda juga akan menikmati hasilnya yang bisa mencapai ratusan juta sekali panen per hektarnya. Anda ingin mencoba budidaya buah ini? Yuk, simak bagaimana cara budidaya buah jeruk bali.

Syarat Tumbuh Buah Jeruk Bali

Karakteristik teknik budidaya jeruk bali sama dengan jenis jeruk lainnya, seperti jeruk lemon maupun jeruk nipis. Berikut ini beberapa syarat tumbuh buah jeruk bali yang perlu Anda sediakan :
  1. Pastikan lahan Anda tidak sempit karena satu pohon buah jeruk bali membutuhkan area sekitar 7×8 meter agar tumbuh optimal dan berbuah banyak.
  2. Pastikan buah jeruk bali ditanam di area bersuhu maksimal 30 derajat celcius.
  3. Buah jeruk bali paling baik jika ditanam di daerah dataran tinggi. Namun demikian, di dataran rendah pun buah ini dapat tumbuh asalkan cukup air, banyak sinar matahari dan bebas hama.
  4. Buah jeruk bali membutuhkan banyak sinar matahari sepanjang hidupnya.
  5. Tanaman buah jeruk bali menyukai tanah lempung berpasir.
  6. Tanaman ini tidak terlalu menyukai angin karena dapat merontokkan buah.dan bunga.
  7. Tanaman jeruk bali membutuhkan keasaman tanah sekitar 5,5 hingga 6,5.
  8. Tanaman ini tidak menyukai air yang menggenang sehingga diperlukan drainase di tempat ia tumbuh.

Budidaya Jeruk Bali

Seperti halnya membudidayakan jenis tanaman lain, budidaya jeruk bali juga dapat dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut ialah penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan dan penyiraman (perawatan) serta pemanenan. Berikut ini ulasannya :

Penyiapan Lahan

Seperti halnya tanaman lainnya, penanaman jeruk bali juga membutuhkan lahan yang subur dan gembur. Untuk itu, sebelum Anda mulai menanam bibit jeruk bali Anda, penggemburan dapat Anda lakukan dengan cara mencangkuli lahan dan mencampurnya dengan pupuk.
Untuk pemetakan lahan yang akan ditanami masing-masing bibit, idealnya Anda menyediakan petakan tanah sebesar 7×8 meter untuk tiap bibitnya. Hal ini bukan tanpa alasan karena saat bibit buah jeruk bali ini membesar, ketinggiannya bisa mencapai 5 meter. Tentunya dengan ketinggian sebesar ini maka rantingnya pun akan rimbun dan menutupi cahaya sinar matahari yang dibutuhkan oleh pohon jeruk bali ini.
Untuk itu, diperlukan petakan tanah yang besar dan arah mata angin yang tepat untuk menumbuhkan pohon jeruk bali. Arah timur ke barat merupakan arah mata angin yang tepat bahi pohon jeruk bali agar senantiasa tercukupi sinar matahari.

Pembibitan Buah Jeruk Bali

Setelah penyiapan lahan Anda lakukan beberapa minggu sebelum penanaman, kini giliran Anda menyediakan bibit buah jeruk bali yang baik. Pembibitan ini memegang kunci penting dari hasil panen maksimal yang akan Anda raih. Mengapa demikian? Karena cara pembibitan buah jeruk bali ini sebagian besar dilakukan bukan dengan metode biji atau stek, maelainkan dengan cangkok.
Tips : Cara tanam metode cangkok dipilih bukan tanpa alasan karena para petani jeruk bali memiliki pengalaman cara menanam yang baik dengan metode cangkok ini yakni masa buahnya yang tidak terlalu lama dan daya tahan pohon yang kuat. Ciri bibit buah jeruk bali yang baik ini adalah batangnya yang lurus dari atas ke bawah serta diameter batang sekitar 2-3 cm.

Penanaman Buah Jeruk Bali

Setelah Anda mendapatkan bibit jeruk bali yang tepat, kini tibalah saatnya bercocok tanam bibit tersebut dengan teknik menanam yang tepat. Tanamlah masing-masing bibit di petakan tanah yang telah Anda sediakan (kurang lebih 7×8 meter). Adapun waktu kapan Anda menanam bisa Anda lakukan kapan saja karena buah jeruk bali bisa tumbuh di musim kering maupun musim hujan asalkan syarat tumbuhnya terpenuhi.

Pemupukan

Pemupukan dapat Anda lakukan selama maksimal 3 x dalam setahun. Pemupukan yang pertama dapat Anda lakukan dengan menggunakan pupuk kandang. (antara bulan Juli-Agustus). Sedangkan pada tahap pemupukan kedua dapat Anda lakukan dengan pupuk NPK (antara bulan Oktober-November).
Penyiraman perlu Anda lakukan saat musim kering agar pohon jeruk bali Anda tidak kekurangan air.
Perawatan lainnya adalah penyiangan (pencabutan rumput liar), pengusiran hama dan ulat serta pembatasan jumlah ranting dan buah pada musim panen pertama.

Pemanenan

Panen besar mulai dapat Anda nikmati setelah tahun ke-tiga. Sebelum tahun ini memang buah jeruk bali telah tumbuh namun Anda belum bisa memanennya karena Anda harus memperhatikan aspek yang lebih utama di masa yang akan datang, yakni pembatasan buah dan ranting agar tumbuh maksimal di tahun berikutnya.
Semakin tua umur pohon jeruk bali, semakin banyak buah yang dihasilkan.

Cara Menanam Jeruk yang Baik dan Budidaya Jeruk


budidaya jeruk, cara menanam jeruk, cara budidya jeruk

Apabila kita mau menanam jeruk ataupun budidaya jeruk ada beberapa cara untuk mendapatkan bibit jaruk, diantaranya bibit yang berasal dari biji, bibit dari hasil cangkokan, dan dengan cara okulasi.
Dari ketiga cara di atas yang sering dipakai oleh para petani yang berskala besar adalah dengan cara cangkokan dan okulasi, karena kedua cara tersebut cukup efektif dan mudah prosesnya dibanding menggunakan biji untuk pembibitan.

Cara Mencangkok

Cangkokan biasanya diperoleh dari tanaman induk yang sudah terbukti kualitasnya. Dahan yang akan dicangkok tidak boleh bergaris tengah kurang dari 1 cm, sudah dewasa, dan sehat.

Kalau sudah ada dahan yang siap dicangkok selanjutnya kupas kulit dahan secara mengeliling selebar 1-3 cm, kemudian bagian yang telah terbuka itu tutupi dengan tanah, setelah tertutup dengan tanah kemudian balut dengan sabut kelapa atau plastic yang diberi lubang-lubang untuk sirkulasi.

Setiap hari sirami cangkokan tadi supaya tidak kekurangan air. Dalam beberapa hari dahan sebelah atas cangkokan akan tumbuh akar, setelah akar itu tumbuh panjang dan keluar dari sabut, barulah potong dahan bagian bawah kemudia tanam pada lahan yang sudah dipersiapkan.

Lubang yang kita persiapkan ini sebelumnya harus sudah diberi pupuk kandang yang baik. Apabila dalam perawatan bibit ini baik dalam waktu tiga tahun pohon jeruk akan berbuah.

Cara Okulasi

Cara ini paling banyak diminati oleh para petani jeruk karena lebih baik dibanding cara cangkokan, yaitu dengan menempelkan sebuah mata, tunas atau cabang muda dari satu tanaman ke batang tanaman lain.
Cara pertama untuk melakukan okulasi kita menyemai biji jeruk untuk memperoleh pohon jeruk yang nantinya akan kita tempeli dengan tunas dari pohon lain.

Tetapi tidak semua jenis jeruk bisa dipakai untuk batang bawah, untuk itu kita harus mencari jenis-jenis yang cepat dalam pertumbuhannya, sehingga dalam waktu 1 atau 1,5 tahun setelah biji kita semai pohonnya bisa digunakan untuk okulasi.

Kalau batang sudah cukup besar, bibit itu diokulasi pada jarak kira-kira 30 cm dari akar. Dengan menggunakan pisau yang tajam, kerat batang tanaman ± 1 x 4 cm. kemudian, tempeli dengan kulit kayu yang ada tunasnya, dari tanaman jeruk lain, dengan ukuran yang sama.

Tunas yang ditempelkan diikat dengan tali raffia. Sebelumnya celupkan tali rafia pada farafin panas untuk mematikan bibit penyakit dan kuman yang menempel. Ikatkan rafia dengan kuat, dan usahakan mata tunas tetap menyembul keluar.

Untuk menjaga kekeringan sebaiknya diberi naungan. Ciri dari tunas tersebut bisa tumbuh menjadi satu dengan batang poko, maka warnanya masih tetap hijau seperti semula.
Setelah okulasi berumur ± 15 hari ikatan dapat dilepas. Batang yang ditempeli tunas dipotong ± 10 cm di atas tunas tersebuut, lama kelamaan akan kelihatan jelas sebuah titik hijau yaitu permulaan taruk.

Taruk akan tumbuh dengan cepat sampai mencapai ketinggian 1,5 meter. Kemudian tanaman ini biasanya tidak bertahan tinggi, akan tetapi batangnya akan bertambah besar. Setelah tanaman itu kira-kira sebesar pensil, dan berkayu serta keras, puncaknya kita potong atau angkas hingga tinggi tanaman tersebut hanya 1 meter saja.

Bila sudah demikian pohon dapat dipindahkan ke kebun. Tapi seharusnya lubang harus sudah kita siapkan jauh-jauh hari tentunya lubang besar tersebut sudah diberi  pupuk kandang terlebih dahulu.
Tanaman jangan ditanam terlalu dalam, kemudian lubang tanaman timbun dengan tanah yang subur hingga menjadi seperti bukit kecil dengan tanaman di tengah-tengahnya.

Tidak lama ujung batang yang telah dipangkas akan bisa ttumbuh cabang 3 buah. Akan tetapi kalau nantinya tumbuh cabang lain lagi, cabang baru iitu harus dipotong. Pemotongan dilakukan setelah pohon menjadi besar.

Poon hasil okulasi dalam waktu antara 3-5 tahun sudah memberikan hasil, dan pohonnya tidak tinggi sehingga mudah memetik buahnya.

Cara Menanam Bibit di Lahan Terbuka

Waktu untuk menanam bibit yang baik ialah pada musim penghujan hingga menjelang musim kemarau. Sebelum memulai menanam, harus diperhatikan kondisi tanah didalam lubang-lubang tanam, yaitu sudah betul-betul basah dari atas sampai ke bawah.

Lebar dan dalam lubang harus cukup untuk akar seluruhnya, agar arah pertumbuhannya dapat lurus. Selain itu pada lubang tanam perlu diberi pupuk dasar dengan pupuk kandang ± 20 kg dan NPK ± 250 g atau campuran urea, TSP, KCL dengan perbandingan 2 : 2 : 1.

Jarak lubang tanam jeruk berbeda-beda untuk setiap jenisnya. Kalau untuk jenis jeruk yang besar maka lubang harus dibuat 8 x 8 m, sedangkan untuk jeruk keprok cukup dengan jarak 5 x 5 m dan untuk jenis jeruk manis ukuran yang baik dan ideal adalah 6 x 6 m.

Jarak tanaman ini penting karena perkembangan jeruk itu berbeda-beda antara jenis satu dan yang lainnya. Disamping itu pengaturan jarak yang baik akan memudahkan masuknya sinat matahari dan jalan angin ke sela-sela tanaman jeruk. Pohon yang terlalu berhimpitan akan mdah terkena penyakit dan kurang baik perkembangannya.

Factor-faktor lain yang harus diperhatikan dalam menanam jeruk diantaranya :

1.    Air dalam tanah harus cukup, tetapi ttidak menggenang
2.    Tanah harus mengandung zat-zat makanan dan bahan organism yyang cukup tinggi.
3.    Tanah harus selalu gembur tidak muudah padat.
4.    Curah hujan dan kelembapan cukup tinggi.

Cara Pemeliharaan Tanaman Jeruk

1.    Pemupukan

Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organic maupun anorganik. Pupuk organic seperti pupuk kandang dan kompos sangat baik untuk memperbaiki struktur tanah agar remah. Sedangkan pupuk anorganik seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan unsure-unsur hara makro atau mikro seperti Zn, Cu, Mn, serta Fe, sangat menunjang pertumbuhan dan kesehatan tanaman.

Pemberian pupuk terhaddap tanaman jeruk berbeda-beda takarannya karena harus disesuaikan dengan usia, jenis, dan kandungan hara  yang  dibutuhkan. Semakin besar tanaman maka semakin banyak kebutuhan pupuk yang dibutuhkan.

Tiga bulan setelah  bibit ditanam sampai berumur setahun, jeruk membutuhkan pemupukan susulan sebanyak 3 kali setahun, pada saat jeruk berumur 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan.

Misalnya jeruk keprok, dosis untuk setiap pemupukannya adalah campuran dari urea, TSP, dan KCL (1 : 1  :1) sebanyak 750 gram per pohon, atau 300 kg per hektar untuk 400 pohon. Dosis pemupukan tahun kedua dan seterusnya meningkat, tapi pemberiannya dilakukan setiap 4 bulan. Pupuk dibenamkan dalam lubang sedalam 15-20 cm di bawah lingkungan tajuk pohon.

2.    Pengairan

Jeruk sangat menyyukai kelembapan dan curah hujan yang cukup, pengairan sangat penting apalagi memasuki musim kemarau. Kekurangan air pada pada saat pertumbuhan vegetative akan menghambat pertumbuhan tunas dan akar,  sedangkan pada masa generratif akan mengakibatkan kerontokan bunga  atau buah.

3.    Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan pada bagian pohon yang lemah atasu terserang penyakit, tujuanya untuk memelihara tanaman agar tetap segar, sehat, dan produktif, selain itu agar sinar matahari dan angin dapat menembus sela-sela dahan secara merata. Hasil pemangkasan harus segera dibakar atau dipendam dalam tanah hal ini untuk menghindari penyebarab penyakit.s

4.    Pemeliharaan Saat Berbunga

Pohon jeruk yang berumur 3-5 tahun akan berbunga untuk pertama kalinya. Kuncup bunga tumbuh di pucuk, dan kemudian akan berubah menjadi buah.
Untuk menjaga  prod uktivitas pohon, maka sebaiknya hanya beberapa bunga yang dibiarkan tumbuh menjadi buah. Sedangkan bunga-bunga yang lainnya sebaiknya dipangkas.. kalau pohon sudah benar-benar kuat maska bunga di biarkan tumbuh semuanya.

5.    Penjaranag Buah

Kualitas buah jeruk dapat ditentukan oleh letak buah pada pohon dan cahaya matahari. Buah yang mendapatkan sinar matahari yang cukup pada umumnya bermutu tinggi.

Penjarangan pada pohon jeruk akan berdampak pada kualitas buah yang baik, seperti memiliki ukuran yang besar, dan citarasa yang lebih enak. Penjaranga dil;akukan pada buah yang sudah cukup besar tapi masih proses pertumbuhan, jangan dilakukan pada buah yang masih  kecil hal itu dapat menurunkan pruduksinya.

Cara Menanam dan Budidaya Jeruk Nipis

Budidaya Jeruk Nipis
Jeruk nipis (citrusaurantifolia) termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah. Bunganya berukuran kecil-kecil berwama putih dan buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung.
Nama Lokal :
Lime (Inggris), Lima (Spanyol), Limah (Arab); Jeruk Nipis (Indonesia), Jeruk pecel (Jawa); Limau asam (Sunda);
SYARAT TUMBUH
  • Ketinggian tempat : 200 m – 1.300 m di atas permukaan laut ·
  • Curah hujan tahunan : 1.000 mm – 1.500 mm/tahun ·
  • Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan – 12 bulan ·
  • Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 0 bulan – 6 bulan ·
  • Suhu udara : 200 C – 300 C ·
  • Kelembapan : sedang – tinggi ·
  • Penyinaran : sedang
MEDIA TANAM
  • Jenis : latosol, aluvial, andosol. ·
  • Tekstur : lempung berpasir lempung dan lempung liat. Tanah yang baik adalah lempung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 727%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik.
  • Drainase : baik ·
  • Kedalaman air tanah : 40 cm – 170 cm dari permukaan tanah ·
  • Kedalaman perakaran : di bawah 40 cm dari permukaan tanah ·
  • Kemasaman (pH) : 4 – 9 dengan pH optimum 6
  • Kesuburan : sedang – tinggi
  • Air tanah yang optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.
  • Tanaman jeruk dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar 300.
Iklim
  • Kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah.  Untuk daerah yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan  angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin.
  • Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
  • Temperatur optimal antara 25-30 derajat C namun ada yang masih dapat tumbuh normal pada 38 derajat C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20 derajat C.
  • Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari.
  • Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.
Pengolahan Tanah
  • Buatkan lubang tanam berukuran50 cm x 50 cm x 40 cm.
  • Tanah bagian atas dipisahkan dari tanah di bawahnya, kemudian diberi pupuk kandang.
  • Tanah bagian bawah dimasukkan kembali, kemudian disusul tanah bagian atas.
Persiapan Bibit
  • Jeruk nipis dapat diperbanyak secara cangkok dan okulasi.
Penanaman 
  • Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan.
  • Jarak tanam 6 m x 6 m
Persyaratan Bibit
Bibit jeruk nipis yang biasa ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas pucuk. Bibit yang baik adalah yang bebas penyakit, mirip dengan induknya (true to type), subur, berdiameter batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut banyak, akar tunggang berukuran sedang dan memiliki sertifikasi penangkaran bibit.
Teknik Penyemaian Bibit
  1. Cara generatif
  • Biji diambil dari buah dengan cara memeras buah yang telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yang tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya hilang.
  • Areal persemaian memiliki tanah yang subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m2.
  • Biji ditanam dalam alur dengan jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupuk kandang, sekam, pasir (1:1:1).
  1. Cara Vegetatif
  • Metode yang lazim dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. Untuk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yang dipilih dari jenis jeruk dengan perakaran
  • kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang bawah yang biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange.
Pengolahan Media Tanam
Tanaman jeruk nipis ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan yang akan ditamani dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi untuk setiap jenis jeruk dapat dilihat pada data berikut ini:
  • Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m
  • Manis : jarak tanam 7 x 7 m
  • Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
  • Nipis : jarak tanam 4 x 4 m
  • Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m
  • Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m
Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yang belum diolah dan dibuat 2 minggu sebelum tanah. Tanah bagian dalam dipisahkan dengan tanah dari lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dengan 20 kg pupuk kandang. Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibuat jika jeruk ditanam di tanah sawah.
Teknik Penanaman
Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air untuk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
  • Pengurangan daun dan cabang yang berlebihan.
  • Pengurangan akar.
  • Pengaturan posisi akar agar jangan ada yang terlipat.
Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yang bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang untuk menghindari kebusukan batang.
Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yang sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman
  • Dilakukan pada tanaman yang tidak tumbuh.
2) Penyiangan
  • Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
3) Pembubunan
  • Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
4) Pemangkasan
  • Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yang sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yang tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yang sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
5) Pengairan dan Penyiraman
6) Penjarangan Buah
  • Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yang dibuang meliputi buah yang sakit, yang tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.
HAMA DAN PENYAKIT
Hama
1) Kutu loncat (Diaphorina citri.)
  • Bagian yang diserang adalah tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda. Gejala: tunas keriting, tanaman mati. Pengendalian: menggunakan insektisida bahan aktif dimethoate. Penyemprotan dilakukan menjelang dan saat bertunas, Selain itu buang bagian yang terserang.
2) Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii.)
  • Bagian yang diserang adalah tunas muda dan bunga. Gejala: daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa. Pengendalian: menggunakan insektisida dengan bahan aktif Methidathion, Dimethoate,
3) Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.)
  • Bagian yang diserang adalah daun muda. Gejala: alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok. Pengendalian: semprotkan insektisida dengan bahan aktif Methidathion. Kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.
4) Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp)
  • Bagian yang diserang adalah tangkai, daun dan buah. Gejala: bercak keperakperakan atau coklat pada buah dan bercak kuning atau coklat pada daun. Pengendalian: semprotkan akarisida berahan aktif Propargite, Dicofol,
5) Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.)
  • Bagian yang diserang adalah buah. Gejala: lubang yang mengeluarkan getah. Pengendalian: memetik buah yang terinfeksi kemudian menggunakan insektisida Methomyl,  Methidathion yang disemprotkan pada buah berumur 2-5 minggu.
6) Kutu penghisap daun (Helopeltis antonii.)
  • Bagian yang diserang Helopeltis antonii. Gejala: bercak coklat kehitaman dengan pusat berwarna lebih terang pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah yang menjadi nekrosis. Pengendalian: semprotkan insektisida dengan bahan aktif Methomil.
7) Ulat penggerek bunga dan puru buah (Prays sp.)
  • Bagian yang diserang adalah kuncup bunga jeruk manis atau jeruk bes. Gejala: bekas lubang-lubang bergaris tengah 0,3-0,5 cm, bunga mudah rontok, buah muda gugur sebelum tua. Pengendalian: gunakan insektisida dengan bahan aktif Methomyl dan Methidathion. Kemudian buang bagian yang diserang.
8) Thrips (Scirtotfrips citri.)
  • Bagian yang diserang adalah tangkai dan daun muda. Gejala: helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi hitam, kering dan gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan kadang-kadang disertai nekrotis. Pengendalian: menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat dan sinar matahari measuk ke bagian tajuk, hindari memakai mulsa jerami. Kemudian gunakan insektisida berbahan aktif,  pada masa bertunas.
9) Kutu dompolon (Planococcus citri.)
  • Bagian yang diserang adalah tangkai buah. Gejala: berkas berwarna kuning, mengering dan buah gugur. Pengendalian: gunakan insektisda Methomyl, Methidathion. Kemudian cegah datangnya semut yang dapat memindahkan kutu.
10) Lalat buah (Dacus sp.)
  • Bagian yang diserang adalah buah yang hampir masak. Gejala: lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di bagian dalam buah. Pengendalian: gunakan  Feromon Methyl-Eugenol atau protein Hydrolisate.
11) Kutu sisik (Lepidosaphes beckii Unaspis citri.)
  • Bagian yang diserang daun, buah dan tangkai. Gejala: daun berwarna kuning, bercak khlorotis dan gugur daun. Pada gejala serangan berat terlihat ranting dan cabang kering dan kulit retak buah gugur. Pengendalian: gunakan pestisida  Methidhation.
12) Kumbang belalai (Maeuterpes dentipes.)
  • Bagian yang diserang adalah daun tua pada ranting atau dahan bagian bawah. Gejala: daun gugur, ranting muda kadang-kadang mati. Pengendalian: perbaiki sanitasi kebun, kurangi kelembaban perakaran. Kemudian gunakan insektisida Carbaryl (Sevin 85 S) dan Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G).
Penyakit
1) CVPD
  • Penyebab: Bacterium like organism dengan vektor kutu loncat Diaphorina citri. Bagian yang diserang: silinder pusat (phloem) batang. Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye. Pengendalian: gunakan tanaman sehat dan bebas CVPD. Selain itu penempatan lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yang terserang CVPD. Gunakan insektisida untuk vektor dan perhatikan sanitasi kebun yang baik.
2) Tristeza
  • Penyebab: virus Citrus tristeza dengan vektor Toxoptera. Bagian yang diserang jeruk manis, nipis, besar dan batang bawah jeruk Japanese citroen. Gejala: lekuk batang , daun kaku pemucatan, vena daun, pertumbuhan terhambat. Pengendalian: perhatikan sanitasi kebun, memusnahkan tanaman yang terserang, kemudian kendalikan vektor dengan insektisida Supracide atau Cascade.
3) Woody gall (Vein Enation)
  • Penyebab: virus Citrus Vein Enation dengan vektor Toxoptera citridus, Aphis gossypii. Bagian yang diserang: Jeruk nipis, manis, siem, Rough lemon dan Sour Orange. Gejala: Tonjolan tidak teratur yang tersebar pada tulang daun di permukaan daun. Pengendalian: gunaan mata tempel bebas virus dan perhatikan sanitasi lingkungan.
4) Blendok
  • Penyebab: jamur Diplodia natalensis. Bagian yang diserang adalah batang atau cabang. Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan gom yang menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas. Pengendalian: pemotongan cabang terinfeksi, bekas potongan diberi karbolineum atau fungisida Cu. dan fungisida Benomyl 2 kali dalam setahun.
5) Embun tepung
  • Penyebab: jamur Odidium tingitanium. Bagian yang diserang adalah daun dan tangkai muda. Gejala: tepung berwarna putih di daun dan tangkai muda. Pengendalian: gunakan fungisida.
6) Kudis
  • Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian yang diserang adalah daun, tangkai atau buah. Gejala: bercak kecil jernih yang berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye. Pengendalian: pemangkasan teratur. Kemudian gunakan Fungisida Dithiocarbamate /Benomyl (Benlate).
7) Busuk buah
  • Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian yang diserang adalah buah. Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit. Pengendalian: hindari kerusakan mekanis, celupkan buah ke dalam air panas/fungis, pelilinan buah dan pemangkasan bagian bawah pohon.
8) Busuk akar dan pangkal batang
  • Penyebab: jamur Phyrophthoranicotianae. Bagian yang diserang adalah akar dan pangkal batang serta daun di bagian ujung dahan berwarna kuning. Gejala: tunas tidak segar, tanaman kering. Pengendalian: pengolahan dan pengairan yang baik, sterilisasi tanah pada waktu penanaman, buat tinggi tempelan minimum 20 cm dari permukaan tanah.
9) Buah gugur prematur
  • Penyebab: jamur Fusarium sp. Colletotrichum sp. Alternaria sp. Bagian yang diserang: buah dan bunga Gejala: dua-empat minggu sebelum panen buah gugur. Pengendalian: Fungisida Benomyl atau .
10) Jamur upas
  • Penyebab: Upasia salmonicolor. Bagian yang diserang adalah batang. Gejala: retakan melintang pada batang dan keluarnya gom, batang kering dan sulit dikelupas. Pengendalian: kulit yang terinfeksi dikelupas dan disaput fungisida carbolineum. Kemudian potong cabang yang terinfeksi.
11) Kanker
  • Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris Cv. Citri. Bagian yang diserang adalah daun, tangkai, buah. Gejala: bercak kecil berwarna hijau-gelap atau kuning di sepanjang tepi, luka membesar dan tampak seperti gabus pecah dengan diameter 3-5 mm. Pengendalian: Fungisida Cu seperti Bubur Bordeaux, Copper oxychlorida. Selain itu untuk mencegah serangan ulat peliang daun adalah dengan mencelupkan mata tempel ke dalam 1.000 ppm Streptomycin selama 1 jam.
PANEN
Ciri dan Umur Panen
  • Buah jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36 minggu, tergantung jenis/varietasnya.
Cara Panen
  • Buah dipetik dengan menggunakan gunting pangkas.
Perkiraan Produksi
  • Rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang sampai 500 buah per tahun. Produksi jeruk di Indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis yang dapat mencapai 40 ton/ha.
PASCAPANEN
Pengumpulan
  • Di kebun, buah dikumpulkan di tempat yang teduh dan bersih. Pisahkan buah yang mutunya rendah, memar dan buang buah yang rusak. Sortasi dilakukan berdasarkan diameter dan berat buah yang biasanya terdiri atas 4 kelas. Kelas A adalah buah dengan diameter dan berat terbesar sedangkan kelas D memiliki diameter dan berat terkecil.
Penyortiran dan Penggolongan
  • Setelah buah dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi/dipisahkan dari buah yang busuk. Kemudian buah jeruk digolongkan sesuai dengan ukuran dan jenisnya.
Penyimpanan
  • Untuk menyimpan buah jeruk, gunakan tempat yang sehat dan bersih dengan temperatur ruangan 8-10 derajat C.
Pengemasan
  • Sebelum pengiriman, buah dikemas di dalam keranjang bambu/kayu tebal yang tidak terlalu berat untuk kebutuhan lokal dan kardus untuk ekspor. Pengepakan jangan terlalu padat agar buah tidak rusak. Buah disusun sedemikian rupa sehingga di antara buah jeruk ada ruang udara bebas tetapi buah tidak dapat bergerak. Wadah untuk mengemas jeruk berkapasitas 50-60 kg.
semoga infonya bermanfaat.....amin////////////