Cara Menanam Jeruk Bali dan Membudidayakan
Beberapa dari Anda mungkin sudah sangat
familier dengan yang namanya buah jeruk bali. Jeruk yang tergolong
‘bongsor’ dari segi ukurannya ini memiliki banyak penggemar di seluruh
nusantara. Tak hanya di Indonesia, buah ini pun banyak digemari di
berbagai negara Asia seperti Thailand, Bangladesh, China dan Filipina.
Tentunya kemasyuharn buah ini membuat
Anda tertarik untuk berbudidaya buah jeruk bali, bukan? Selain nikmat
rasanya, Anda juga akan menikmati hasilnya yang bisa mencapai ratusan
juta sekali panen per hektarnya. Anda ingin mencoba budidaya buah ini?
Yuk, simak bagaimana cara budidaya buah jeruk bali.
Syarat Tumbuh Buah Jeruk Bali
Karakteristik teknik budidaya jeruk bali
sama dengan jenis jeruk lainnya, seperti jeruk lemon maupun jeruk nipis.
Berikut ini beberapa syarat tumbuh buah jeruk bali yang perlu Anda
sediakan :
- Pastikan lahan Anda tidak sempit karena satu pohon buah jeruk bali membutuhkan area sekitar 7×8 meter agar tumbuh optimal dan berbuah banyak.
- Pastikan buah jeruk bali ditanam di area bersuhu maksimal 30 derajat celcius.
- Buah jeruk bali paling baik jika ditanam di daerah dataran tinggi. Namun demikian, di dataran rendah pun buah ini dapat tumbuh asalkan cukup air, banyak sinar matahari dan bebas hama.
- Buah jeruk bali membutuhkan banyak sinar matahari sepanjang hidupnya.
- Tanaman buah jeruk bali menyukai tanah lempung berpasir.
- Tanaman ini tidak terlalu menyukai angin karena dapat merontokkan buah.dan bunga.
- Tanaman jeruk bali membutuhkan keasaman tanah sekitar 5,5 hingga 6,5.
- Tanaman ini tidak menyukai air yang menggenang sehingga diperlukan drainase di tempat ia tumbuh.
Budidaya Jeruk Bali
Seperti halnya membudidayakan
jenis tanaman lain, budidaya jeruk bali juga dapat dilakukan melalui
beberapa tahapan. Tahapan tersebut ialah penyiapan lahan, pembibitan,
penanaman, pemupukan dan penyiraman (perawatan) serta pemanenan. Berikut
ini ulasannya :
Penyiapan Lahan
Seperti halnya tanaman
lainnya, penanaman jeruk bali juga membutuhkan lahan yang subur dan
gembur. Untuk itu, sebelum Anda mulai menanam bibit jeruk bali Anda,
penggemburan dapat Anda lakukan dengan cara mencangkuli lahan dan
mencampurnya dengan pupuk.
Untuk pemetakan lahan yang akan ditanami
masing-masing bibit, idealnya Anda menyediakan petakan tanah sebesar 7×8
meter untuk tiap bibitnya. Hal ini bukan tanpa alasan karena saat bibit
buah jeruk bali ini membesar, ketinggiannya bisa mencapai 5 meter.
Tentunya dengan ketinggian sebesar ini maka rantingnya pun akan rimbun
dan menutupi cahaya sinar matahari yang dibutuhkan oleh pohon jeruk bali
ini.
Untuk itu, diperlukan petakan tanah yang
besar dan arah mata angin yang tepat untuk menumbuhkan pohon jeruk bali.
Arah timur ke barat merupakan arah mata angin yang tepat bahi pohon
jeruk bali agar senantiasa tercukupi sinar matahari.
Pembibitan Buah Jeruk Bali
Setelah penyiapan lahan Anda lakukan
beberapa minggu sebelum penanaman, kini giliran Anda menyediakan bibit
buah jeruk bali yang baik. Pembibitan ini memegang kunci penting dari
hasil panen maksimal yang akan Anda raih. Mengapa demikian? Karena cara
pembibitan buah jeruk bali ini sebagian besar dilakukan bukan dengan
metode biji atau stek, maelainkan dengan cangkok.
Tips : Cara tanam metode cangkok dipilih
bukan tanpa alasan karena para petani jeruk bali memiliki
pengalaman cara menanam yang baik dengan metode cangkok ini yakni masa
buahnya yang tidak terlalu lama dan daya tahan pohon yang kuat. Ciri
bibit buah jeruk bali yang baik ini adalah batangnya yang lurus dari
atas ke bawah serta diameter batang sekitar 2-3 cm.
Penanaman Buah Jeruk Bali
Setelah Anda mendapatkan bibit jeruk bali
yang tepat, kini tibalah saatnya bercocok tanam bibit tersebut
dengan teknik menanam yang tepat. Tanamlah masing-masing bibit di
petakan tanah yang telah Anda sediakan (kurang lebih 7×8 meter). Adapun
waktu kapan Anda menanam bisa Anda lakukan kapan saja karena buah jeruk
bali bisa tumbuh di musim kering maupun musim hujan asalkan syarat
tumbuhnya terpenuhi.
Pemupukan
Pemupukan dapat Anda lakukan selama
maksimal 3 x dalam setahun. Pemupukan yang pertama dapat Anda lakukan
dengan menggunakan pupuk kandang. (antara bulan Juli-Agustus). Sedangkan
pada tahap pemupukan kedua dapat Anda lakukan dengan pupuk NPK (antara
bulan Oktober-November).
Penyiraman perlu Anda lakukan saat musim kering agar pohon jeruk bali Anda tidak kekurangan air.
Perawatan lainnya adalah penyiangan
(pencabutan rumput liar), pengusiran hama dan ulat serta pembatasan
jumlah ranting dan buah pada musim panen pertama.
Pemanenan
Panen besar mulai dapat Anda nikmati
setelah tahun ke-tiga. Sebelum tahun ini memang buah jeruk bali telah
tumbuh namun Anda belum bisa memanennya karena Anda harus memperhatikan
aspek yang lebih utama di masa yang akan datang, yakni pembatasan buah
dan ranting agar tumbuh maksimal di tahun berikutnya.
Semakin tua umur pohon jeruk bali, semakin banyak buah yang dihasilkan.
0 comments:
Post a Comment